Mengisi Kekosongan Jiwa: Peran Sodakoh dalam Membantu Yatim Dhu’afa di Panti Asuhan Al Mabruroh Kota Tangerang
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota, terdapat sebuah panti asuhan bernama Al Mabruroh di Tangerang. Panti ini menjadi rumah bagi anak-anak yatim dan dhu’afa, yang sering kali merasa kehilangan dan kesepian. Namun, di balik setiap senyuman mereka, terdapat kekosongan jiwa yang perlu diisi dengan kasih sayang dan perhatian. Sodakoh, atau sedekah, memegang peranan penting dalam mengisi kekosongan ini. Melalui sumbangan yang diberikan oleh pendonasi, panti asuhan Al Mabruroh lebih dapat menyediakan kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan pendidikan bagi anak-anak tersebut. Namun, peran sodakoh tidak hanya terbatas pada materi.Lebih dari itu, sodakoh juga mengajak kita untuk berbagi kasih, perhatian, dan waktu.
Setiap kali ada kegiatan di panti asuhan, baik itu pengajian, permainan, atau pelatihan keterampilan, anak-anak merasa diperhatikan dan dicintai. Mereka belajar bahwa meskipun kehilangan orang tua, masih ada banyak orang baik di luar sana yang peduli terhadap mereka. Aktivitas ini tidak hanya mengisi kekosongan jiwa mereka, tetapi juga membantu mereka membangun kepercayaan diri dan harapan untuk masa depan. Dari sudut pandang masyarakat, berpartisipasi dalam sodakoh juga memberikan kepuasan batin. Melihat senyuman anak-anak yang menerima bantuan, merasakan hangatnya kebersamaan, dan tahu bahwa kita berkontribusi untuk perubahan positif adalah pengalaman yang tak ternilai. Dengan demikian, panti asuhan Al Mabruroh bukan hanya sekadar tempat tinggal bagi yatim dhu’afa, tetapi juga menjadi pusat harapan dan cinta.Melalui sodakoh, kita semua dapat berperan dalam mengisi kekosongan jiwa, baik bagi mereka yang menerima maupun yang memberi
.Mari bersama-sama kita jalin kepedulian dan kasih sayang, menjadikan dunia ini lebih baik bagi semua.


Di bawah sinar mentari sore nan cerah,
Zizan, Fahri, Fahmi, Alif,
Mamas, Rudi, Rafa, Rieza, Rafli,
Bersama dalam kebersamaan,
Mengangkat tangan, penuh harapan.
Ya Allah, Tuhan yang Maha Pengasih,
Kami berkumpul dalam doa ini,
Satu suara, satu hati,
Memohon kepada-Mu,
Untuk Bapak Safei, guru kami tercinta.
“Ya Allah, permudahkanlah segala urusan beliau,
Agar ilmu yang diberikan, bermanfaat,
Dan setiap langkahnya, Engkau berkahi,
Amin, ya Rabbal ‘alamin.”
Dalam setiap sujud, kami mengingat,
Sabda Nabi-Mu yang mulia,
“Barang siapa yang memudahkan urusan orang lain,
Maka Allah akan memudahkan urusannya.”
(HR. Muslim)
Dengan semangat yang tak pernah pudar,
Kami berjanji untuk belajar,
Membawa harapan Bapak Safei,
Menjadi generasi yang gemilang,
Mewujudkan cita-cita, impian yang tak terputus.
Janganlah lelah, Bapak Safei,
Kami akan terus berusaha,
Menyebar ilmu, menyinari dunia,
Dengan cinta dan kasih sayang,
Kami akan menjadi bintang di langit yang cerah.
Tanggapan
Kepada Bapak Safei dan semua yang berjuang,
Teruslah melangkah meski jalan berliku,
Setiap usaha, setiap karya,
Adalah langkah menuju keberkahan.
Kami, anak-anak asuhan,
Selalu mendukung, mendoakan,
Bersama kita akan raih masa depan,
Dengan semangat takkan pernah padam.
Berikut adalah beberapa ayat Al-Qur’an dan hadis yang mendukung narasi mengenai peran sodakoh dalam membantu yatim dhu’afa:
Ayat Al-Qur’an
Surah Al-Baqarah (2:177):
“Bukanlah kebaikan itu hanya menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, tetapi kebaikan ialah (beriman) kepada Allah, hari akhir, malaikat, kitab, dan nabi-nabi, serta memberi harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, musafir, dan meminta (membebaskan) budak; dan mendirikan salat serta menunaikan zakat; dan orang yang memenuhi janji apabila ia berjanji; dan orang yang sabar dalam kesulitan dan penderitaan serta dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar; dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”
Surah Al-Isra (17:31):
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kami memberikan rezki kepada mereka dan kepada kamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.”
Surah Al-Insan (76:8-9):
“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan. (Mereka berkata), ‘Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan wajah Allah; kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula ucapan terima kasih.'”
Hadits
Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim:
“Aku dan orang yang mengurus anak yatim di surga seperti ini,” sambil menunjukkan jari telunjuk dan jari tengahnya, “dan dia tidak memisahkan keduanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits Riwayat Ahmad:
“Sodakoh itu tidak mengurangi harta, dan tidak ada seorang hamba yang memaafkan, melainkan Allah akan menambah kemuliaan baginya.” (HR. Ahmad)
Hadits Riwayat Muslim:
“Setiap kali seorang Muslim memberikan sodakoh kepada orang yang membutuhkan, maka itu akan menjadi cahaya bagi dirinya di hari kiamat.” (HR. Muslim)
Penutup
Melalui ayat-ayat dan hadis-hadis ini, kita dapat memahami betapa pentingnya peran sodakoh dalam membantu yatim dhu’afa dan mengisi kekosongan jiwa. Mari kita bersama-sama menyalurkan kebaikan dan kasih sayang kepada mereka yang membutuhkan.
Most Viewed Posts
- WOW : Lentera Khodijah (132)
- Setoran Hafalan Bergilir, Hari ini teruntuk Anggun (107)
- LKS Al Mabrurotul Munawwarah Al Amanah Menyambut kunjungan KASAD (Bpk Maruli Simanjuntak, MSc) (102)
- Konsultasi Kesehatan di Panti Asuhan Al Mabruroh bersama dr Eltra Sabarian dari “Rumah Sakit Melati” kota Tangerang (101)
- Sima’ Bacaan Ananda Hana (2 Juz) (98)