Author name: almab

Artikel terbaru

Ramadan penuh berkah: Lembaga Kesejahteraan Sosial Al Mabruroh di Buaran Indah berbagi kebahagiaan buka puasa bersama setiap harinya

Suasana penuh haru dan kebersamaan mewarnai momen buka puasa bersama di sebuah komunitas di Buaran Indah yaitu Rumah Harapan Panti Asuhan Al Mabruroh. Puluhan anak-anak berkumpul, menikmati hidangan sederhana namun penuh makna. Senyum merekah di setiap wajah, menggambarkan betapa berartinya berbagi di bulan suci Ramadan ini.

“Alhamdulillah, makanan enak sekali!” seru anak-anak riang gembira saat menyantap hidangan yang telah disiapkan. Mereka kompak mengucapkan syukur dengan lantang, “Alhamdulillah Rabbil ‘Alamin!”

Menjelang Idul Fitri, semangat mereka semakin membuncah. Saat ditanya berapa hari lagi Lebaran, kompak mereka menjawab, “Dua puluh hari lagi!”. Antusiasme mereka menunjukkan betapa meriahnya perayaan Idul Fitri yang akan segera tiba.

Momen buka puasa bersama ini bukan sekadar makan bersama, tetapi juga menjadi ajang mempererat silaturahmi dan berbagi kebahagiaan. Semoga semangat berbagi dan kebersamaan ini terus terjaga, membawa berkah dan kedamaian bagi semua.

Artikel terbaru

Dari Donatur melalui LKS Al Mabruroh menyapa tangan Janda tua menyambut Ramadhan

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan, di sela-sela rutinitas yang padat, terpancarlah cahaya kebaikan dari anak-anak asuhan LKS Al Mabrurotul Munawwaroh Al Amanah di Kelurahan Buaran Indah, Kota Tangerang. Menyambut bulan suci Ramadhan, bulan penuh berkah dan ampunan, mereka tak hanya merayakan datangnya bulan penuh rahmat, tetapi juga merangkulnya dengan semangat berbagi yang luar biasa.

Do'a kami kepada Allah SWT

 

Dengan tangan-tangan mungil namun penuh kasih, mereka membagikan paket sembako kepada para janda tua, warga yang membutuhkan uluran tangan. Kantong plastik merah, simbol semangat berbagi, berjejer rapi, seakan menunggu untuk diantarkan ke hati-hati yang merindukan sentuhan hangat. Senyum merekah di wajah-wajah polos mereka, mencerminkan kegembiraan yang tak terkira. Bukan sekadar berbagi materi, tetapi juga berbagi kasih sayang, berbagi harapan, dan berbagi semangat untuk saling menguatkan.

Di bawah atap langit yang teduh, diiringi lantunan lagu berbahasa Arab yang syahdu, tercipta suasana khidmat dan penuh kekeluargaan. Setiap paket sembako yang diberikan bukan hanya sekedar bantuan, melainkan sebuah jembatan yang menghubungkan hati anak-anak yatim piatu dengan para janda tua. Ini adalah bukti nyata bahwa kasih sayang mampu menumbuhkan rasa persaudaraan, mampu merajut kebersamaan, dan mampu menciptakan harmoni di tengah perbedaan.

Lambaian tangan kecil yang penuh semangat menjadi pengantar rasa syukur yang tulus. Gerakan sederhana itu menjadi simbol harapan, harapan akan masa depan yang lebih baik, harapan akan kehidupan yang lebih bermartabat. Video ini bukan sekadar dokumentasi kegiatan sosial, melainkan sebuah inspirasi, sebuah pengingat akan pentingnya berbagi dan saling membantu, terutama di bulan suci Ramadhan. Semoga semangat berbagi dari anak-anak asuhan LKS Al Mabrurotul Munawwaroh Al Amanah ini menginspirasi kita semua untuk turut serta menebar kebaikan dan menciptakan dunia yang lebih baik.

Kunjungan yang sangat berharga bagi anak asuhan dan pengurus mengucapkan kangen kembali lagi

 

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, limpahkanlah rahmat dan barokah-Mu kepada para donatur yang telah dengan ikhlas dan tulus hati menyisihkan sebagian rezekinya untuk membantu anak-anak asuhan kami. Semoga amal jariyah mereka menjadi wasilah peningkatan derajat di sisi-Mu, dibalas dengan kebaikan berlipat ganda, dan senantiasa dilimpahi kesehatan, keberkahan, dan kesuksesan dunia dan akhirat. Aamiin.

 

Ya Allah, Tuhan kami, terima kasih atas kebaikan hati para donatur yang telah membantu anak-anak asuhan kami. Berikanlah mereka pahala yang berlimpah, kesehatan yang sempurna, dan rezeki yang melimpah ruah. Semoga amal baik mereka selalu menjadi cahaya penerang jalan hidup mereka. Aamiin.

 

Ya Allah, kami panjatkan doa untuk para donatur yang telah bermurah hati membantu anak-anak asuhan kami. Semoga doa-doa kami ini menjadi berkah bagi mereka, melindungi mereka dari segala keburukan, dan selalu memberikan ketenangan dan keberkahan dalam hidup mereka. Semoga kebaikan mereka menjadi inspirasi bagi orang lain untuk turut berbagi. Aamiin.

Artikel terbaru

Bermain dan menggambar

 Acara Melukis Bahagia Bersama Hafidz dan Hafidzoh Almabrurotul Munawwaroh Al Amanah

Di tengah suasana cerah pagi itu, kami berkumpul dengan penuh semangat di halaman sekolah Almabrurotul Munawwaroh Al Amanah. Suara tawa dan canda menggema, menciptakan energi positif yang menghangatkan hati. Acara melukis bahagia bersama para hafidz dan hafidzoh ini adalah momen istimewa yang ditunggu-tunggu.

 

Dengan kanvas putih yang siap untuk diisi warna, setiap peserta membawa imajinasi dan kreativitas masing-masing. Di tengah kesibukan melukis, tak jarang kami saling berbagi cerita dan pengalaman, menguatkan ikatan persaudaraan yang telah terjalin. Melalui setiap goresan kuas, kami tidak hanya mengekspresikan diri, tetapi juga merayakan kebersamaan dan perjalanan spiritual kami sebagai penghafal Al-Qur’an.

Saat warna-warna cerah mulai menghiasi kanvas, rasa bahagia semakin meluap. Setiap lukisan mencerminkan harapan, impian, dan cinta yang kami miliki terhadap ilmu dan agama. Dengan penuh antusias, kami berkolaborasi, menggabungkan ide-ide untuk menciptakan satu karya besar yang melambangkan kebersamaan kami.

Acara ini bukan sekadar tentang melukis, tetapi juga tentang saling mendukung, menginspirasi, dan memperkuat tekad untuk terus belajar dan menghafal. Di akhir acara, kami berkumpul untuk melihat hasil karya satu sama lain, dan sorakan bahagia pun memenuhi udara.

Dengan hati yang penuh syukur, kami menyadari bahwa momen ini akan selalu terukir dalam ingatan. Melukis bahagia bersama teman-teman sejiwa adalah kenangan berharga yang akan kami bawa dalam setiap langkah perjalanan hidup kami. Semoga kebahagiaan dan semangat ini terus mengalir, menuntun kami menuju kesuksesan dan keberkahan dalam menghafal Al-Qur’an.

Artikel terbaru

Setoran Hafalan Bergilir, Hari ini teruntuk Anggun

Kegiatan Sima’an Juz 2 Ananda Anggun

Pada hari yang cerah di bulan Syaban tahun ini, Ananda Anggun bersemangat untuk mengikuti kegiatan Sima’an Juz 2. Acara dimulai tepat pada pukul 13:00 di Rumah Harapan Panti Asuhan Al Mabrurotul Munawwaroh Al Amanah. Suasana di ruangan terasa penuh harapan dan ketenangan, seiring dengan niat yang tulus dari Anggun untuk menyetorkan hafalan Al-Qur’an.

Anak-anak asuhan lainnya juga hadir untuk memberikan dukungan moral. Mereka duduk rapi, menanti giliran masing-masing dengan penuh antusias. Pengurus panti asuhan telah menyiapkan tempat yang nyaman, lengkap dengan mushaf Al-Qur’an dan alat tulis untuk mencatat hafalan.

Ketika Anggun mulai membaca, suara merdunya menggema di ruangan. Ia membacakan ayat-ayat dengan tartil, menampilkan penghayatan yang dalam terhadap setiap kalimat yang diucapkan. Momen ini bukan hanya sekadar setoran hafalan, tetapi juga merupakan kesempatan untuk memperkuat hubungan spiritual dengan Tuhan.

Setelah Anggun selesai membaca, para pengurus memberikan pujian dan motivasi. Mereka mengingatkan pentingnya konsistensi dalam menghafal dan memahami isi Al-Qur’an, terutama di bulan yang penuh berkah ini. Anggun merasa sangat termotivasi mendengar dukungan dari teman-teman dan pengurus panti asuhan.

Kegiatan berlangsung dengan lancar dan penuh kekeluargaan. Setiap anak yang menyetor hafalan mendapatkan perhatian khusus, dan suasana menjadi semakin akrab. Di sela-sela kegiatan, mereka berbagi tips dan pengalaman tentang cara menghafal yang efektif, saling mendukung satu sama lain.

Setelah semua anak selesai menyetor hafalan, acara ditutup dengan doa bersama. Mereka berharap agar Allah SWT memberikan kemudahan dalam menghafal dan memahami Al-Qur’an, serta menguatkan iman di bulan yang suci ini. Kegiatan Sima’an Juz 2 ini tidak hanya menjadi ajang untuk mengecek hafalan, tetapi juga mempererat tali persaudaraan di antara anak-anak asuhan.

Dengan semangat yang membara, Ananda Anggun dan teman-temannya siap untuk melanjutkan perjalanan hafalan mereka, berharap dapat melanjutkan ke juz-juz berikutnya dengan penuh keberkahan dan kemudahan.

Artikel terbaru

Kegiatan Anak Asuhan Berpuasa Syaban di Rumah Harapan Panti Asuhan Al Mabrurotul Munawwaroh Al Amanah

Di bulan Syaban tahun ini, Rumah Harapan Panti Asuhan Al Mabrurotul Munawwaroh Al Amanah mengadakan kegiatan buka puasa bersama yang penuh makna. Suasana di panti asuhan terasa hangat dan penuh kebahagiaan. Anak-anak asuhan, dengan wajah ceria dan semangat, menantikan momen berbuka puasa yang sudah menjadi tradisi setiap tahunnya.

Sejak pagi, para pengurus panti asuhan telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan teliti. Dapur dipenuhi aroma masakan khas buka puasa, mulai dari kolak pisang, nasi goreng, hingga berbagai jenis kue yang menggugah selera. Anak-anak juga dilibatkan dalam proses persiapan, mereka membantu menata meja dan menghias ruangan dengan dekorasi sederhana namun penuh warna.

Saat adzan maghrib berkumandang, suasana semakin khidmat. Anak-anak berkumpul di ruang makan, dengan penuh antusias menunggu waktu berbuka. Mereka pun mengangkat tangan, berdoa bersama sebagai ungkapan syukur atas nikmat yang diberikan. Setelah itu, dengan senyum lebar, mereka mulai menikmati hidangan yang telah disiapkan.

Buka puasa bersama bukan hanya sekadar kegiatan makan, tetapi juga menjadi momen untuk berbagi kebahagiaan dan mempererat tali persaudaraan di antara anak-anak. Di meja makan, tawa dan canda riang mereka menggema, menciptakan suasana yang harmonis. Beberapa anak bercerita tentang harapan mereka di bulan suci ini, sementara yang lain saling bertukar makanan favorit.

Setelah berbuka, kegiatan dilanjutkan dengan shalat maghrib berjamaah. Suasana khusyuk memancar saat anak-anak melaksanakan ibadah dengan penuh penghayatan. Ini adalah momen yang sangat berarti, di mana mereka tidak hanya belajar berpuasa, tetapi juga memperdalam spiritualitas dan rasa syukur.

Kegiatan buka puasa bersama di Rumah Harapan Panti Asuhan Al Mabrurotul Munawwaroh Al Amanah tidak hanya memberikan kebahagiaan di hati anak-anak, tetapi juga mengajarkan mereka tentang pentingnya berbagi dan kebersamaan dalam menjalani bulan yang penuh berkah ini. Dengan harapan, semoga setiap momen yang mereka lewati menjadi kenangan indah dan membawa berkah bagi kehidupan mereka ke depan.

Artikel terbaru

“Mengisi Kekosongan Jiwa: Peran Sodakoh dalam Membantu Yatim Dhu’afa di Panti Asuhan Al Mabruroh Kota Tangeran”

Mengisi Kekosongan Jiwa: Peran Sodakoh dalam Membantu Yatim Dhu’afa di Panti Asuhan Al Mabruroh Kota Tangerang

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota, terdapat sebuah panti asuhan bernama Al Mabruroh di Tangerang. Panti ini menjadi rumah bagi anak-anak yatim dan dhu’afa, yang sering kali merasa kehilangan dan kesepian. Namun, di balik setiap senyuman mereka, terdapat kekosongan jiwa yang perlu diisi dengan kasih sayang dan perhatian. Sodakoh, atau sedekah, memegang peranan penting dalam mengisi kekosongan ini. Melalui sumbangan yang diberikan oleh pendonasi, panti asuhan Al Mabruroh lebih dapat menyediakan kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan pendidikan bagi anak-anak tersebut. Namun, peran sodakoh tidak hanya terbatas pada materi.

Lebih dari itu, sodakoh juga mengajak kita untuk berbagi kasih, perhatian, dan waktu.

Setiap kali ada kegiatan di panti asuhan, baik itu pengajian, permainan, atau pelatihan keterampilan, anak-anak merasa diperhatikan dan dicintai. Mereka belajar bahwa meskipun kehilangan orang tua, masih ada banyak orang baik di luar sana yang peduli terhadap mereka. Aktivitas ini tidak hanya mengisi kekosongan jiwa mereka, tetapi juga membantu mereka membangun kepercayaan diri dan harapan untuk masa depan. Dari sudut pandang masyarakat, berpartisipasi dalam sodakoh juga memberikan kepuasan batin. Melihat senyuman anak-anak yang menerima bantuan, merasakan hangatnya kebersamaan, dan tahu bahwa kita berkontribusi untuk perubahan positif adalah pengalaman yang tak ternilai. Dengan demikian, panti asuhan Al Mabruroh bukan hanya sekadar tempat tinggal bagi yatim dhu’afa, tetapi juga menjadi pusat harapan dan cinta.

Melalui sodakoh, kita semua dapat berperan dalam mengisi kekosongan jiwa, baik bagi mereka yang menerima maupun yang memberi

.

Mari bersama-sama kita jalin kepedulian dan kasih sayang, menjadikan dunia ini lebih baik bagi semua.

 

Di bawah sinar mentari sore nan cerah,
Zizan, Fahri, Fahmi, Alif,
Mamas, Rudi, Rafa, Rieza, Rafli,
Bersama dalam kebersamaan,
Mengangkat tangan, penuh harapan.

Ya Allah, Tuhan yang Maha Pengasih,
Kami berkumpul dalam doa ini,
Satu suara, satu hati,
Memohon kepada-Mu,
Untuk Bapak Safei, guru kami tercinta.

“Ya Allah, permudahkanlah segala urusan beliau,
Agar ilmu yang diberikan, bermanfaat,
Dan setiap langkahnya, Engkau berkahi,
Amin, ya Rabbal ‘alamin.”

Dalam setiap sujud, kami mengingat,
Sabda Nabi-Mu yang mulia,
“Barang siapa yang memudahkan urusan orang lain,
Maka Allah akan memudahkan urusannya.”
(HR. Muslim)

Dengan semangat yang tak pernah pudar,
Kami berjanji untuk belajar,
Membawa harapan Bapak Safei,
Menjadi generasi yang gemilang,
Mewujudkan cita-cita, impian yang tak terputus.

Janganlah lelah, Bapak Safei,
Kami akan terus berusaha,
Menyebar ilmu, menyinari dunia,
Dengan cinta dan kasih sayang,
Kami akan menjadi bintang di langit yang cerah.

Tanggapan

Kepada Bapak Safei dan semua yang berjuang,
Teruslah melangkah meski jalan berliku,
Setiap usaha, setiap karya,
Adalah langkah menuju keberkahan.
Kami, anak-anak asuhan,
Selalu mendukung, mendoakan,
Bersama kita akan raih masa depan,
Dengan semangat takkan pernah padam.

Berikut adalah beberapa ayat Al-Qur’an dan hadis yang mendukung narasi mengenai peran sodakoh dalam membantu yatim dhu’afa:

Ayat Al-Qur’an

  1. Surah Al-Baqarah (2:177):

    “Bukanlah kebaikan itu hanya menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, tetapi kebaikan ialah (beriman) kepada Allah, hari akhir, malaikat, kitab, dan nabi-nabi, serta memberi harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, musafir, dan meminta (membebaskan) budak; dan mendirikan salat serta menunaikan zakat; dan orang yang memenuhi janji apabila ia berjanji; dan orang yang sabar dalam kesulitan dan penderitaan serta dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar; dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”

  2. Surah Al-Isra (17:31):

    “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kami memberikan rezki kepada mereka dan kepada kamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.”

  3. Surah Al-Insan (76:8-9):

    “Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan. (Mereka berkata), ‘Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan wajah Allah; kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula ucapan terima kasih.'”

Hadits

  1. Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim:

    “Aku dan orang yang mengurus anak yatim di surga seperti ini,” sambil menunjukkan jari telunjuk dan jari tengahnya, “dan dia tidak memisahkan keduanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  2. Hadits Riwayat Ahmad:

    “Sodakoh itu tidak mengurangi harta, dan tidak ada seorang hamba yang memaafkan, melainkan Allah akan menambah kemuliaan baginya.” (HR. Ahmad)

  3. Hadits Riwayat Muslim:

    “Setiap kali seorang Muslim memberikan sodakoh kepada orang yang membutuhkan, maka itu akan menjadi cahaya bagi dirinya di hari kiamat.” (HR. Muslim)

Penutup

Melalui ayat-ayat dan hadis-hadis ini, kita dapat memahami betapa pentingnya peran sodakoh dalam membantu yatim dhu’afa dan mengisi kekosongan jiwa. Mari kita bersama-sama menyalurkan kebaikan dan kasih sayang kepada mereka yang membutuhkan.

Artikel terbaru

Urgensi Kompetensi Qur’ani Bagi Anak Asuhan Di Era Milenial Gen Z

Galery hari menuju malam ceria

Pengukuhan Kompetensi Qur’ani Anak Asuhan

Pendahuluan
Pengukuhan kompetensi Qur’ani anak asuhan merupakan langkah penting dalam membentuk generasi yang paham dan cinta terhadap Al-Qur’an. Proses ini tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan bacaan Al-Qur’an, tetapi juga melibatkan pemahaman nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dalam konteks anak asuhan, pengukuhan ini menjadi lebih krusial karena mereka seringkali menghadapi tantangan emosional dan sosial yang berbeda.

Tujuan Pengukuhan
1. Meningkatkan pemahaman Al-Qur’an: Anak-anak asuhan diharapkan dapat memahami isi dan makna Al-Qur’an, sehingga mereka dapat menerapkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Membangun karakter: Melalui pengajaran nilai-nilai Qur’ani, diharapkan anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab.
3. Menguatkan identitas: Pengukuhan kompetensi Qur’ani juga bertujuan untuk memperkuat identitas keagamaan mereka, memberikan rasa memiliki dan kebanggaan terhadap agama.

Metode Pengukuhan
1. Pembelajaran terstruktur: Menggunakan kurikulum yang sistematis dalam mengajarkan tajwid, hafalan, dan tafsir Al-Qur’an.
2. Kegiatan praktis: Mengadakan kegiatan seperti pengajian, lomba tahfiz, dan diskusi mengenai tema-tema Qur’ani untuk meningkatkan keterlibatan anak-anak.
3. Pendekatan holistik: Mengintegrasikan pembelajaran Qur’ani dengan pengembangan aspek lain, seperti emosional dan sosial, agar anak tidak hanya cerdas secara spiritual tetapi juga dalam interaksi sosial.

Tantangan
1. Keterbatasan sumber daya: Banyak lembaga yang kekurangan guru berkualitas atau materi ajar yang memadai.
2. Motivasi anak: Menjaga semangat belajar anak-anak asuhan seringkali menjadi tantangan tersendiri.
3. Lingkungan sosial: Keterbatasan lingkungan yang kurang mendukung pemahaman Qur’ani bisa mempengaruhi proses pembelajaran.

Penutup
Pengukuhan kompetensi Qur’ani bagi anak asuhan adalah investasi jangka panjang untuk masa depan mereka. Dengan pembelajaran yang tepat dan dukungan yang konsisten, anak-anak asuhan dapat tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya mengenal Al-Qur’an, tetapi juga mengamalkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini akan menciptakan masyarakat yang lebih baik, berakhlak, dan beriman.

Anak Asuhan Di Era Milenial Gen Z

Di era milenial Gen Z, urgensi kompetensi Qur’ani bagi anak asuhan semakin mendesak. Perkembangan teknologi dan informasi yang pesat telah mengubah cara anak-anak berinteraksi dengan dunia, termasuk dalam hal spiritual dan pendidikan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kompetensi Qur’ani sangat penting bagi mereka:

1. Pembentukan Karakter
Kompetensi Qur’ani membantu menanamkan nilai-nilai moral dan etika yang kuat. Di tengah tantangan moral yang dihadapi generasi saat ini, pemahaman Al-Qur’an dapat menjadi landasan yang kokoh untuk membentuk karakter yang baik.

2. Identitas Keagamaan
Di era globalisasi, anak-anak asuhan seringkali terpapar berbagai pengaruh budaya. Mempelajari dan memahami Al-Qur’an akan memperkuat identitas keagamaan mereka, memberikan rasa memiliki, dan kebanggaan terhadap ajaran Islam.

3. Ketahanan Mental
Menghadapi berbagai tekanan sosial dan emosional, kompetensi Qur’ani memberikan ketenangan dan pengharapan. Ajaran Al-Qur’an mengajarkan pentingnya kesabaran, syukur, dan tawakkal, yang sangat relevan bagi anak-anak di zaman yang penuh ketidakpastian ini.

4. Keterampilan Sosial
Dengan belajar Al-Qur’an, anak-anak asuhan tidak hanya belajar berinteraksi dengan teks suci, tetapi juga dengan komunitas. Kegiatan seperti pengajian dan diskusi dapat meningkatkan keterampilan sosial mereka, memupuk rasa empati, dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi.

5. Adaptasi terhadap Teknologi
Generasi Z tumbuh di era digital, di mana informasi dapat diakses dengan mudah. Memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran Al-Qur’an, seperti aplikasi atau platform online, dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan efektif.

Kesimpulan
Urgensi kompetensi Qur’ani bagi anak asuhan di era milenial Gen Z tidak bisa diabaikan. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai Qur’ani dalam pendidikan mereka, kita tidak hanya mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan zaman, tetapi juga membentuk generasi yang berakhlak mulia, bertanggung jawab, dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang agama. Ini adalah investasi untuk masa depan yang lebih baik bagi mereka dan masyarakat secara keseluruhan.

Artikel terbaru

Meminay lebih baik daripada membeli Bibit

Di tepi Situ Cipondoh yang tenang, anak-anak panti Al Mabruroh berkumpul dengan semangat. Hari itu, mereka berencana untuk meminjam bibit ikan dari pinggir situ. Dengan riang, mereka berlari menuju air yang berkilauan di bawah sinar matahari.

Satu per satu, mereka mengisi ember-ember kecil dengan air jernih, bersiap untuk menangkap bibit ikan. Tawa dan suara ceria mereka menggema di sekitar, menciptakan suasana penuh kebahagiaan. Beberapa anak berusaha menangkap ikan dengan tangan kosong, sementara yang lain menggunakan jaring kecil yang mereka buat sendiri.

Setiap kali seorang anak berhasil menangkap ikan, sorakan gembira terdengar, dan mereka berdesakan untuk melihat hasil tangkapan. Ikan-ikan kecil itu melompat-lompat di dalam ember, menambah keceriaan suasana. Sambil bermain, mereka juga belajar untuk menjaga kelestarian lingkungan, dengan berdiskusi tentang pentingnya menjaga ekosistem dan tidak merusak habitat ikan.

Setelah puas bermain, mereka mengisi ember-ember itu dengan bibit ikan dan berjanji untuk merawatnya. Dengan penuh harapan, mereka kembali ke panti, membawa serta kebahagiaan dan pengalaman berharga yang akan selalu mereka ingat. Hari itu menjadi salah satu momen indah di hidup mereka, di mana tawa dan keceriaan berpadu dengan cinta alam.

Artikel terbaru

Hasil Budidaya Ikan Lele Anak Panti Dalam Asuhan

LKS Al MDi Panti Asuhan Anak Panti, budidaya ikan lele telah menjadi program unggulan yang tidak hanya memberikan sumber protein, tetapi juga mengajarkan anak-anak tentang tanggung jawab dan kerja keras. Proses budidaya dimulai dengan membeli bibit lele dari peternak terpercaya. Bibit yang dipilih memiliki kualitas baik, dengan ukuran yang seragam untuk memastikan pertumbuhan yang optimal.

Setelah bibit dibeli, langkah berikutnya adalah menyiapkan kolam untuk menernak bibit lele. Kolam harus dilengkapi dengan air yang mengalir, menjaga kualitas air tetap bersih dan sehat bagi ikan. Air yang mengalir juga membantu mengurangi risiko penyakit dan memastikan ikan mendapatkan oksigen yang cukup.

Anak-anak di Panti Asuhan belajar tentang empan ikan, yaitu cara memberi makan yang tepat. Mereka mengamati perilaku ikan saat diberi pakan, serta belajar tentang jumlah pakan yang sesuai agar ikan tumbuh dengan baik tanpa membuang-buang makanan.

Untuk menjaga agar kolam tetap terang dan hangat, anak-anak juga memasang lampu di sekitar area budidaya. Lampu ini tidak hanya membantu dalam pertumbuhan alga sebagai makanan alami bagi lele, tetapi juga memberikan penerangan di malam hari.

Setelah beberapa bulan perawatan yang penuh perhatian, saat yang ditunggu-tunggu pun tiba: panen ikan lele. Anak-anak dengan penuh semangat ikut serta dalam proses panen, menggembirakan mereka ketika melihat hasil jerih payah mereka. Ikan lele yang sehat dan besar menjadi bukti keberhasilan budidaya.

Setelah panen, anak-anak memasak ikan lele yang mereka tangkap. Makanan yang lezat ini tidak hanya memuaskan selera, tetapi juga memberikan rasa bangga atas hasil kerja keras mereka. Dengan demikian, budidaya ikan lele di Panti Asuhan tidak hanya memberikan sumber makanan, tetapi juga mendidik anak-anak tentang pentingnya usaha, kebersamaan, dan keberlanjutan.

Scroll to Top